1489Jurnal Pendidikan, Vol. 3, No. 11, Bln November, Thn 2018, Hal 1488—1498 Pentingnya literasi informasi tersebut diperkuat dengan adanya The Prague Declaration: Towards an Information Literate Society (UNESCO, 2003) dengan hasil yang digagas, yaitu adanya masyarakat yang literat merupakan kunci dalam pengembangan bangsa dan masyarakat bagi kehidupan

0 0 April 2020 PDF Bookmark Embed Share Print Download This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA Overview Download & View Laporan Kegiatan Literasi Sekolah as PDF for free. More details Pages
Penelitianini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan pelaksanaan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SD Muhammadiyah Sokonandi; (2) mendeskripsikan faktor yang mendukung dan menghambat dalam

Gerakan Literasi sekolah GLS yang sedang dijalankan oleh pemerintah dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca dan membiasakan siswa untuk membaca buku walau hanya selembar. Hanya saja tidak semua sekolah mampu menjalankan GLS dengan baik, sehingga perlu adanya evaluasi terhdap pelaksanaan GLS. Adapun tujuan dari penelitian yakni untuk mengetahui mengetahui proses pengembangan dan faktor pendukung dan penghambat literasi membaca. Penelitian merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni guru dan siswa kelas V SD. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh pada penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan difokuskan dengan menggunakan model Miles & Huberman yang terdiri dari tahap reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa kegiatan literasi dilaksanakan dengan mengajak siswa membaca cerita, membuat karya tulis, menganalisis isi teks, menggambarkan inferensi analitis atas teks, mengkritik teks dan menampilkan secara kreatif. Dimana semua kegiatan tersebut telah mampu diikuti dengan baik oleh siswa walaupun terdapat beberapa kendala di dalamnya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran Volume 4, Number 3, Tahun 2021, pp. 522-527 P-ISSN 2614-3909 E-ISSN 2614-3895 Open Access *Corresponding author. E-mail addresses annisaputribungsu023 Annisa Putri Bungsu Pelaksanaan Literasi Membaca di Sekolah Dasar Annisa Putri Bungsu1*, Febrina Dafit2 1,2 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Islam Riau, Riau, Indonesia A B S T R A K Gerakan Literasi sekolah GLS yang sedang dijalankan oleh pemerintah dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca dan membiasakan siswa untuk membaca buku walau hanya selembar. Hanya saja tidak semua sekolah mampu menjalankan GLS dengan baik, sehingga perlu adanya evaluasi terhdap pelaksanaan GLS. Adapun tujuan dari penelitian yakni untuk mengetahui mengetahui proses pengembangan dan faktor pendukung dan penghambat literasi membaca. Penelitian merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni guru dan siswa kelas V SD. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh pada penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan difokuskan dengan menggunakan model Miles & Huberman yang terdiri dari tahap reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa kegiatan literasi dilaksanakan dengan mengajak siswa membaca cerita, membuat karya tulis, menganalisis isi teks, menggambarkan inferensi analitis atas teks, mengkritik teks dan menampilkan secara kreatif. Dimana semua kegiatan tersebut telah mampu diikuti dengan baik oleh siswa walaupun terdapat beberapa kendala di dalamnya. A B S T R A C T The School Literacy Movement GLS which is being run by the government is carried out to increase interest in reading and familiarizing students with reading books, even if only a sheet. It's just that not all schools can run the GLS well, so it is necessary to evaluate the implementation of the GLS. This study aims to find out the development process and the supporting and inhibiting factors of reading literacy. This research is a type of descriptive research using a qualitative approach. The subjects involved in this study were teachers and students of fifth grade elementary school. Data collection in the study was carried out by interview, observation, and documentation methods. The data obtained in this study were then analyzed using qualitative descriptive analysis and focused using the Miles & Huberman model consisting of data reduction, presentation, and conclusion drawing. The results of the research analysis show that literacy activities are carried out by inviting students to read stories, make written works, analyze text content, describe analytical inferences on texts, criticize texts and present creatively. Where all these activities have been able to be followed well by students even though there are some obstacles in them. 1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan berbagai pemahaman dan pengalaman kepada siswa dalam bentuk kesempatan belajar, sehingga siswa mampu memahami konsep yang utuh serta mampu meningkatkan sumber dayanya Alpian & Anggraeni, 2019; Hendriana & Jacobus, 2016. Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai media dalam menyampaikan suatu pengetahuan dari satu generasi ke generasi selanjutnya, melainkan suatu media yang diharapkan dapat membawa perubahan dalam perkembangan kehidupan bangsa Ariyanti, 2017. Di Indonesia pelaksanaan pendidikan tidak hanya difokuskan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga difokuskan terhadap pembetukan sikap, serta peningkatan kepekaan sosial agar mampu mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan lingkungan Astawa, 2017; Sujana, 2019. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia lebih banyak diaktualisasikan dalam kegiatan membaca Megantara & Wachid, 2021. Membaca menjadi salah satu fungsi penting dalam hidup Elendiana, 2020; Ismaniar, 2018. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Dengan kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka tingkat keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat akan membuka peluang kesuksesan hidup yang lebih baik Syahidin, 2020; Teguh, 2017. Membaca merupakan suatu keterampilan yang dapat menjadi faktor penunjang dalam kemampuan berbahasa lainnya seperti berbicara dan juga menulis Rohman, 2017. Di era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi A R T I C L E I N F O Article history Received August 02, 2021 Revised August 03, 2021 Accepted September 14, 2021 Available online October 25, 2021 Kata Kunci Pelaksanaan, Literasi, Membaca Keywords Implementation, Literacy, Reading This is an open access article under the CC BY-SA license. Copyright © 2021 by Author. Published by Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, Vol. 4, No. 3, 2021, pp. 522-527 523 Annisa Putri Bungsu / Pelaksanaan Literasi Membaca di Sekolah Dasar seperti saat ini kemampuan membaca memiliki peran penting untuk membuka jendela informasi masyarakat Setiawan, 2018. Melalui kegiatan membaca seseorang dapat menggali berbagai informasi, pengetahuan, dan pengalaman baru, hal ini dikarenakan aktifitas membeca bersifat reseptif atau menerima Fitriana & Ridlwan, 2021; Mirna & Rambe, 2021. Pengatahuan dan informasi yang diperoleh pada kegiatan membaca akan menjadi pintu untuk membuka wawasan yang selanjutnya dapat merubah paradigma dalam berpikir dan bertindak seseorang menuju kemajuan Megantara & Wachid, 2021. Hanya saja kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah Lubis, 2018; Sudiana, 2020. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka masyarakat buta aksara di Indonesia Kamardana et al., 2021; Sariani, 2020. Menumbuhkan minat baca siswa dan masyarakat merupakan suatu hal yang sangat sulit untuk dilakukan, hal dikarenakan kurangnya keinginan, kemauan dan dorongan dari diri sendiri. Hal ini sejalan dengan temuan hasil wawancara yang telah dilakukan bersama seorang wali kelas V SDN 004 Ukui. Berdasarkan kegiatan wawancara, didapatkan informasi bahwa minat baca siswa kelas V masih tergolong rendah, hal ini terlihat dari kurangnya kemampuan siswa dalam menguraikan isi bacaan dan biasanya siswa hanya membaca saja tanpa tahu isi bacaan tersebut. Rendahnya minat baca siswa dan masyarakat tentunya akan berdampak buruk pada kemajuan bangsa, kualitas pendidikan akan semakin menurun dan tingkat buta aksara akan semakin meningkat. Untuk mengatasi permasalahan mengenai rendahnya minat baca siswa dan masyarakat. Pemerintah mulai menggalangkan program GLS gerakan literasi sekolah. Gerakan Literasi Sekolah merupakan bagian dari kegiatan Gerakan Literasi Nasional yang dicanangkan Pada tahun 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai lembaga yang memilki kewenangan dalam bidang pendidikan Khotimah et al., 2018; Megantara & Wachid, 2021; Wandasari, 2017. Program ini merupakan perwujudan dari peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang budi pekerti, yang memiliki tujuan menumbuh kembangkan budi pekerti siswa dengan pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hidupnya Dewi & Isnarmi, 2019. Gerakan Literasi Sekolah menekankan pada pembiasaan membaca bagi siswa sebelum dilaksanakan proses pembelajaran Anindya et al., 2019; Anjani et al., 2019; Septiary & Sidabutar, 2020. Pada dasarnya kegiatan literasi memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan karena literasi dipersepsi sebagai sebuah prasyaratan untuk masuk dalam kegiatan belajar dalam pendidikan Rahmatunisa, 2017. Literasi merupakan kemampuan belajar untuk mengakses ilmu pengetahuan melalui membaca sebaliknya, literasi berarti kemampuan menggunakan keterampilan membaca dalam hal mendapatkan akses ke dunia pengetahuan, untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber, untuk mengevaluasi argument, dan juga belajar subjek yang benar–benar baru Ainiyah, 2017. Pelaksanaan kegiatan literasi membaca bertujuan memperkenalan siswa tentang dasar – dasar membaca dan menulis, memelihara kesadaran bahasa, dan motivasi untuk belajar. Maka dari itu dijelaskan bahwa membaca merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh semua anak karena melalui membaca anak dapat belajar banyak tentang berbagai bidang studi. Beberapa penelitian yang dilaksanakan sebelumnya menyebutkan bahwa secara umum pelaksanaan kegiatan literasi sekolah sudah berjalan lancar siswa sudah mulai menyukai membaca, namun buku yang tersedia masih sangat kurang sehingga pengalaman membaca siswa sangat terbatas Yunianika & ., 2019. Penelitian selanjutnya juga menyatakan bahwa pelaksanaan program gerakan literasi sekolah di SDN Gugus Sungai Miai Banjarmasin berada pada tahap pembiasaan, sehingga masih membutuhkan bimbingan serta masih terdapat berbagai macam kendala dalam pelaksanaannya seperti kurangnya jumlah buku yang dimiliki sekolah serta masih terdapat beberapa siswa yang membaca secara asal-asalan Batubara & Ariani, 2018. Penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa program GLS sudah dilaksanakan di sekolah dengan baik, pelaksanaan pembiasaan membaca dilakukan 15 menit di sekolah sudah sesuai tujuan nasional Widayoko et al., 2018. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa secara umum gerakan literasi sekolah telah berjalan dengan maksimal, walaupun terdapat beberapa kendala di dalamnya. Hanya saja pada penelitian sebelumnya, belum terdapat kajian mengenai analisis pelaksanaan literasi membaca di kelas V SD, sehingga penelitian difokuskan pada hal tersebut dengan tujuan untuk untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan literasi membaca tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pengembangan dan faktor pendukung dan penghambat literasi membaca. 2. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan literasi membaca. Penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang–orang yang diamati. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni guru dan siswa kelas V di SDN Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, Vol. 4, No. 3, 2021, pp. 522-527 524 JP2. P-ISSN 2614-3909 E-ISSN 2614-3895 004 Simpang Pulai Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, angket, dan dokumentasi. Dengan instrumen berupa pedoman observasi dan kuisioner. Instrumen pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data tentang bagaimana guru dalam pelaksanaan literasi membaca serta mencari data mengenai hambatan yang dialami oleh guru dalam pelaksanaan literasi membaca. Data hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan memaparkan hasil penelitian kemudian mengkaitkan dengan teori-teori yang sejalan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi ditemukan hasil bahwa kemampuan literasi di SDN 004 Simpang Pulai Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan sangatlah rendah untuk mengembangkan kemampuan membaca peserta didik diperlukan strategi yang tepat supaya siswa semakin tertarik dan terlatih untuk membaca dan mencari informasi di lingkungan sekitarnya sehingga menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu dengan adanya pelaksanaan literasi membaca di sekolah sangatlah tepat dan sangat penting bagi sekolah, apalagi sekolah dasar adalah tempat pertama untuk menanamkan dasar – dasar tentang literasi membaca kepada siswa. Pelaksanaan literasi membaca di SDN 004 Simpang Pulai Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan dilaksanakan sejak tahun 2018, pelaksanaan ini diikuti dikarenakan ada didalam peraturan pembelajaran kurikulum 2013 kegiatan literasi membaca dilaksanakan setiap pagi sebelum jam pembelajaran dimulai. Kegiatan pelaksanaan literasi membaca di SDN 004 Simpang Pulai Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan memiliki beberapa program yang terdiri dari membuat mading untuk dikelas, dan pojok baca. Adapun kegiatan literasi membaca di SDN 004 Simpang Pulai yakni, siswa membaca di depan kelas, guru becerita, dan siswa membuat karya seperti pantun, puisi dan cerpen. Pelayanan lain yang mendukung literasi membaca di SDN 004 Simpang Pulai adalah pojok baca. Pemerintah juga telah bekerja sama dengan setiap sekolah untuk membuat pojok baca untuk siswa membaca buku dikelas. Pojok baca ini berfungsi untuk program yang mengondisikan siswa agar tidak suntuk atau gaduh dikelas. Buku – buku yang ada dipojok baca terdiri dari buku pengetahuan umum, buku pelajaran, buku cerita, komik dan cerpen. Selain itu pojok baca memiliki manfaat berupa memberikan suasana baru dikelas, juga disaat waktu luang atau jam istirahat bisa dimanfaatkan untuk siswa membaca dan menjadikan siswa senang dan gemar membaca dengan dibimbing guru. Program literasi membaca yang diadakan di SDN 004 Simpang Pulai terdiri dari membuat puisi, pantu, dan cerita pendek dari pengalaman siswa saat membaca atau pengalaman siswa itu sendiri. Program ini terlihat dari setiap siswa membuat puisi atau pantu karya mereka di dipamerkan di setiap kelas. Adapun yang membuat cerita pedek siswa akan membacakannya di depan kelas. Program ini dilaksanakan oleh guru disetiap sebelum ujian semester untuk penambahan nilai siswa yang aktif dalam pembelajaran. Program ini dilakukan oleh secara individu dan berkelompok tergantung siswanya mau seperti apa. Selain terdapat kegiatan bercerita dan menyusun suatu karya tulis, pelaksanaan literasi membaca di SDN 004 Simpang Pulai Kecamata Ukui Kabupaten Pelalawan juga dilakukan dengan mengajak siswa berlatih dalam menganalisis isi teks, menggambarkan inferensi analitis atas teks, mengkritis teks, serta menampilkan secara kreatif. Pada pelaksanaan gerakan literasi sekolah, terdapat berbagai faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan literasi. Faktor Faktor pendukung pelaksanaan literasi membaca di SDN 004 Simpang Pulai terdiri dari guru – guru yang semangat dalam melakukan pelaksanaan literasi membaca, adanya alokasi waktu setiap paginya sebelum pembelajaran, dan adanya kerja sama dengan orang tua siswa. Sedangkan faktor penghambatnya yakni ketersediaan sarana prasarana yang kurang memadai seperti buku–buku bacaan dan ada sebagian siswa yang belum lancar membaca. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data didapatkan beberapa temuan dalam penelitian ini, diantaranya adalah. Temuan pertama pada penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi siswa kelas V SDN 004 Simpang Pulai Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan masih tergeolong rendah, hal ini dikarenkana siswa belum terbiasa untuk melaksanakan kegiatan literasi secara rutin. Kurangnya minat serta kemampuan membaca siswa lebih banyak dipengaruhi oleh dorongan yang ada dalam diri siswa Elendiana, 2020; Mardika, 2019. Sehingga guru sebagai tenaga pendidik dituntut untuk mampu memotivasi siswa, agar siswa lebih mengembangkan kemampuan membaca serta membangun kebiasaan membaca Prasetyaningrum, 2019; Prastowo, 2020. Temuan kedua pada penelitian ini merujuk pada proses pelaksanaan kegiatan literasi. Berdasarkan pada hasil observasi dan wawancara didapatkan hasil Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, Vol. 4, No. 3, 2021, pp. 522-527 525 Annisa Putri Bungsu / Pelaksanaan Literasi Membaca di Sekolah Dasar bahwa kegiatan literasi pertama kali dilaksanakan pada tahun 2018. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengajak siswa untuk mambaca buku selam 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Untuk menunjang proses pembelajaran literasi guru umumnya mengajak siswa untuk bercerita dan membuat karangan pendek. Kegiatan bercerita menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan ketertarikan serta motivasi siswa untuk membaca Gusti, 2020; Nugraheni et al., 2019. Selain itu kegiatan membuat karangan pendek juga dapat meningakatkan kreatifitas serta kecapakan siswa pada aspek menulis Alwi et al., 2021. Kegiatan literasi pada SDN 004 Simpang Pulai Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan tidak terbatas hanya pada kegiatan bercerita dan menyusun karangan pendek, melainkan siswa juga diajak untuk berlatih dalam menganalisis isi teks, menggambarkan inferensi analitis atas teks, mengkritis teks, serta menampilkan secara kreatif. Kegiatan menganalisis isi teks merupakan kegiatan pengujian yang sistematis dan dapat direplikasi dari simbol–simbol komunikasi, dimana symbol ini diberikan nilai numerik berdasarkan metode statistik untuk menggambarkan isi komunikasi, menarik kesimpulan dan memberikan konteks Sari, 2018. Melalui kegiatan menganalisis isi teks siswa akan mampu mehami dengan baik maksud serta makna yang terkandung pada teks yang dibacanya Elendiana, 2020; Nugraha et al., 2018. Selanjutnya pada kegiatan menggambarkan inferensi analitis atas teks siswa diajak untuk membuat kesimpulan dari ungkapan atau makna kata sebuah cerita, terkadang siswa sering mendengar kata – kata tersebut tetapi belum menggetahui arti dari kata – kata tersebut, sehingga dirasa perlu untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai arti kata yang dibacanya, sehingga mampu mengkritisi teks yang telah dibaca Anindya et al., 2019. Kegiatan mengkritisi teks merupakan kegiatan sangatlah bagus dilaksankan agar siswa mengetahui kesalahan atau solusi untuk sebuah karya Nopilda & Kristiawan, 2018. Sehingga nantinya siswa mampu menampilkan sebuah karya yang lebih kreatif, inovatif, dan sesuai dengan kaidah-kaidah kebahasaan. Temuan ketiga, berkaitan dengan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran daring. Faktor pendukung pelaksanaan literasi membaca di SDN 004 Simpang Pulai terdiri dari guru – guru yang semangat dalam melakukan pelaksanaan literasi membaca, adanya alokasi waktu setiap paginya sebelum pembelajaran, dan adanya kerja sama dengan orang tua siswa. Sedangkan penghambatnya adalah sarana prasarana yang kurang memadai seperti buku –buku bacaan dan ada sebagian siswa yang belum lancar membaca. Keberhasilan kegiatan literasi atau kegiatan pembelajaran lainnya tentu bergantung pada bagaimana guru menggandeng siswanya untuk belajar Prastowo, 2020; Rahmatunisa, 2017. Guru yang mampu memotivasi serta meningkatkan semangat belajar siswa akan memberikan dampak pada peningkatan kemampuan siswa, begitu pula sebaliknya. Selain dipengaruhi oleh guru keberhasilan kegiatan literasi juga bergantung pada ketersediaan sarana dan pras arana Anindya et al., 2019. Salah satu sarana penting dalam kegiatan literasi adalah buku, jika ketersediaan buku masih kurang maka pelaksanaan literasi juga akan terhambat, begitu pula berlaku sebaliknya. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang juga menyebutkan bahwa bahwa secara umum pelaksanaan kegiatan literasi sekolah sudah berjalan lancar siswa sudah mulai menyukai membaca, namun buku yang tersedia masih sangat kurang sehingga pengalaman membaca siswa sangat terbatas Yunianika & ., 2019. Penelitian selanjutnya juga menyatakan bahwa pelaksanaan program gerakan literasi sekolah di SDN Gugus Sungai Miai Banjarmasin berada pada tahap pembiasaan, sehingga masih membutuhkan bimbingan serta masih terdapat berbagai macam kendala dalam pelaksanaannya seperti kurangnya jumlah buku yang dimiliki sekolah serta masih terdapat beberapa siswa yang membaca secara asal-asalan Batubara & Ariani, 2018. Penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa program GLS sudah dilaksanakan di sekolah dengan baik, pelaksanaan pembiasaan membaca dilakukan 15 menit di sekolah sudah sesuai tujuan nasional Widayoko et al., 2018. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa secara umum kegiatan literasi telah terlaksana dengan baik dan mampu meningkatkan kemampuan membaca siswa 4. SIMPULAN Secara umum kegiatan literasi yang dilaksanakan di SDN 004 Simpang Pulai telah terlaksanakan dengan cukup baik, dimana siswa sudah mulai terbiasa untuk membaca selama 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Kegiatan literasi yang dilaksanakan yakni bercerita, menyusun karangan pendek, menganalisis isi teks, menggambarkan inferensi analitis atas teks, mengkritis teks, serta menampilkan secara kreatif. 5. DAFTAR PUSTAKA Ainiyah, N. 2017. Membangun Penguatan Budaya Literasi Media dan Informasi dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 21, 65–77. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, Vol. 4, No. 3, 2021, pp. 522-527 526 JP2. P-ISSN 2614-3909 E-ISSN 2614-3895 Alpian, Y., & Anggraeni, S. W. 2019. Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia. Jurnal Buana Pengabdian, 11, 66–72. Alwi, A., Rozak, A., & Wiradinata, R. 2021. Penguatan Aspek Kreativitas Melalui Pembelajaran Menulis Teks Narasi Dengan Model Berbasis Proyek. Jurnal Pendidikan Bahasa Sekolah Pascasarjana, 102. Anindya, E. F. Y., Suneki, S., & Purnamasari, V. 2019. Analisis Gerakan Literasi Sekolah Pada Pembelajaran Tematik. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 32, 238. Anjani, S., Dantes, N., & Artawan, G. 2019. Pengaruh Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Terhadap Minat Baca Dan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Gugus II Kuta Utara. Pendasi Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 32. Ariyanti, M. 2017. Perbandingan Keefektifan Model Project-Based Learningdan Problem-Based Learningditinjau Dariketercapaian Tujuan Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, 51. Astawa, I. N. T. 2017. Memahami Peran Masyarakat Dan Pemerintah Dalam Kemajuan Mutu Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Penjaminan Mutu, 32, 197. Batubara, H. H., & Ariani, D. N. 2018. Implementasi Program Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Gugus Sungai Miai Banjarmasin. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 41, 15. Dewi, Z., & Isnarmi, I. 2019. Penanaman Karakter dalam Program Gerakan Literasi Sekolah GLS di SMP Negeri 18 Padang. Journal of Civic Education, 14, 350–362. Elendiana, M. 2020. Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling JPDK, 21, 54–60. Fitriana, E., & Ridlwan, M. K. 2021. Pembelajaran Transformatif Berbasis Literasi Dan Numerasi Di Sekolah Dasar Penulis. Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 82. Gusti, Y. 2020. Pengembangan Model Literasi melalui Dongeng dalam Memotivasi Membaca dan Menulis Berbasis Bahasa Indonesia. Studia Komunika Jurnal Ilmu Komunikasi, 32, 34–43. Hendriana, E. C., & Jacobus, A. 2016. Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Melalui Keteladanan Dan Pembiasaan. Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 12, 25–29. Ismaniar. 2018. Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Stimulasi Kemampuan Membaca Awal Anak Melalui Pendekatan Environmental Print. E-Tech Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 62. Kamardana, gede, Lasmawan, I. W., & Suarni, N. K. 2021. Efektivitas Gerakan Literasi Sekolah Terhadap Minat Baca Dan Hasil Belajar Di Kelas V Sekolah Dasar Gugus II Tejakula Tahun Pelajaran 2019/2020. Pendasi Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 51, 115–125. Khotimah, K., Akbar, S., & Sa’dijah, C. 2018. Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah. Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 311, 1488–1498. Lubis, M. A. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Komik Untuk Meningkatkan Minat Baca PPKN Siswa MIN Ramba Padang Kabupaten Tapanuli Selatan. Jurnal Tarbiyah, 252. Mardika, T. 2019. Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Membaca Menulis Dan Berhitung Siswa Kelas 1 SD. Dinamika Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 101. Megantara, K., & Wachid, A. 2021. Pembiasaan Membaca dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Gerakan Literasi Sekolah. Jurnal Onoma Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 72, 383–390. Mirna, W., & Rambe, N. R. 2021. Terhadap Proses Perkembangan Imajinasi Anak Melalui Kegiatan Membaca. Jurnal Maqasiduna, 11. Nopilda, L., & Kristiawan, M. 2018. Gerakan Literasi Sekolah Berbasis Pembelajaran Multiliterasi Sebuah Paradigma Pendidikan Abad Ke- 21. JMKSP Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan, 32. Nugraha, A. P., MS, Z., & Bintoro, T. 2018. Hubungan Minat Membaca dan Kemampuan Memahami Wacana dengan Keterampilan Menulis Narasi. Indonesian Journal of Primary Education, 21, 19. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, Vol. 4, No. 3, 2021, pp. 522-527 527 Annisa Putri Bungsu / Pelaksanaan Literasi Membaca di Sekolah Dasar Nugraheni, I., Harsiati, T., & Qohar, A. 2019. Media Buku Cerita untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 43, 322. Prasetyaningrum, E. Y. 2019. Pengaruh Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa SDN Kletekan Kabupaten Ngawi. Linguista Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya, 22, 87. Prastowo. 2020. Penerapan Program Literasi Sebagai Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Siswa Di SD Negeri Temas 01 Kota Batu. Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 13, 72–81. Rahmatunisa, W. 2017. Literasi Media Melalui Kajian Linguistik Fungsional di Indonesia. FON Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 112. Rohman, S. 2017. Membangun Budaya Membaca Pada Anak Melalui Program Gerakan Literasi Sekolah. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 41, 156. Sari, I. F. R. 2018. Konsep Dasar Gerakan Literasi Sekolah Pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Al-Bidayah Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 101, 89–100. Sariani, N. W. 2020. Implementasi Program GLS Di SMP Negeri 1 Kuta Selatan Dalam Upaya Menumbuhkembangkan Minat Baca Siswa. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 81. Septiary, D., & Sidabutar, M. 2020. Pelaksanaan program gerakan literasi sekolah GLS di SD Muhammadiyah Sokonandi. Epistema, 11, 1–12. Setiawan, D. 2018. Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Budaya. Jurnal Simbolika Research and Learning in Communication Study, 41, 62. Sudiana, N. 2020. Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sukasada Tahun Pelajaran 2017/2018 Melalui Gerakan Literasi Sekolah dengan Pocari dan Puding. Journal of Education Action Research, 41, 10. Sujana, I. W. C. 2019. Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia. Adi Widya Jurnal Pendidikan Dasar, 41, 29. Syahidin, S. 2020. Meningkatkan Minat Membaca melalui Gerakan Literasi Sekolah. ASATIZA Jurnal Pendidikan, 13, 373–381. Teguh, mulyo. 2017. Aktualisasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Melalui Gerakan Literasi Sekolahuntuk Menyiapkan Generasi Unggul Dan Berbudi Pekerti. Prosiding Seminar Nasional, 18–26. Wandasari, Y. 2017. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Gls Sebagai Pembentuk Pendidikan Berkarakter. JMKSP Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan, 22. Widayoko, A., H, S. K., & Muhardjito, M. 2018. Analisis Program Implementasi Gerakan Literasi Sekolah GLS Dengan Pendekatan Goal-Based Evaluation. Jurnal Tatsqif, 161, 78–92. Yunianika, I. T., & . S. 2019. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar Dharma Karya Universitas Terbuka. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 34, 507. ... All learning processes are based on reading ability. With the ability to read that is entrenched in every child, the level of success at school and in life in society will open up opportunities for better life success [2] Reading is a skill that can be a supporting factor in other language skills such as speaking and writing [3]. ...Yuyun Elizabeth, Karmilasari, Siti Ema Iklimah, Netty HerawatiThis research was conducted to find out a new way of implementing the School Literacy Movement program that can increase elementary school students' interest in reading. This study uses a literature study that reviews 6 journals that are relevant to the research topic. This research with a quantitative approach was carried out by looking for references from relevant and similar journals to analyze the data taken from the Google schoolar website. Journals are collected for analysis and data comparison. From this research, finding a new way of the school literacy movement to increase reading interest is procuring reading books in schools that should be updated according to the times, educators who innovate, Increasing Educators' Competence, Adding book collections in libraries, Utilizing Reading Corners and To increase reading interest needs to be supported by all parties. From the results of the analysis it was concluded that the impact of the school literacy movement can increase reading interest and the results of this study can be recommended for the school literacy movement to increase students' interest in reading.... Menumbuhkan minat membaca dan menulis, budaya literasi merupakan kunci terpenting dalam terealisasinya minat tersebut Jatnika, 2019. Kegiatan literasi dilaksanakan dengan mengajak siswa membaca cerita, membuat karya tulis, menganalisis isi teks, menggambarkan inferensi analitis atas teks, mengkritik teks dan menampilkan secara kreatif Bungsu & Dafit, 2021;Madu & Jediut, 2022. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis literasi abad-21 baca tulis di sekolah dasar. ...Febri RosmawatiRohanaKegiatan membaca dan menulis masih menjadi masalah di sekolah dasar seperti tidak bisa membaca. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan literasi baca tulis di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus responden dan informan kunci guru kelas 5. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket dan wawancara. Analisis data melalui reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian penerapan literasi baca tulis gemar membaca dengan persentase 24,1% menunjukkan bahwa penerapan literasi baca tulis yang dilaksanakan sekolah secara konsisten dalam 1 minggu sekali belum berjalan dengan maksimal, didukung dengan hasil wawancara dengan guru bahwa benar masih banyak siswa yang masih bermain-main saat melaksanakan kegiatan literasi di luar kelas. Selanjutnya dalam penerapan membaca kreatif literasi baca tulis dengan persentase 43,14% menunjukkan bahwa siswa cenderung lebih menyukai membaca kreatif karena siswa bebas berekspresi dan kreatif dalam membaca. Penerapan pengembangan diri literasi baca tulis dengan persentase 84,16% bahwasannya pengembangan diri diberikan kepada siswa bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai bakat dan minat siswa sesuai ekstrakulikuler yang disediakan sekolah.... The facilities provided by the school greatly support the growth of interest in reading. Putri Bungsu & Dafit, 2021. In this case, interest in reading is fundamental to developing students' literacy skills. ...Ericha OktavianiHonest Ummi KulsumThis study aims to describe the implementation of character education fond of reading through the school literacy program for students at SDIT Muhammadiyah Al Kautsar, Kartasura. This study used a descriptive qualitative method with a phenomenological approach. The research subjects were the grade II teacher, the Library Division, and the Vice Principal for Student Affairs. This research instrument used Human Instrument, where this qualitative research determined the focus of research, selected information as data sources, conducts data collection, assessed qualitative data, analyzes data, interpreted data, and made conclusion based on its findings. In qualitative research, besides acting as the main instrument, researchers also used data collection techniques, including observation, interviews, and documentation. The results of this study showed that the application of the character of fond of reading in the School Literacy Movement program was carried out every day during school hours by reading books for 10-15 minutes of reading, then making a core of the task read after that telling or presenting it back. To support school literacy activities, facilities, and infrastructure in the form of reading corners located in classrooms, as well as literacy cards to record the results of students' independent reading, were provided. Meanwhile, students' reading interest at SDIT Muhammadiyah Al Kautsar Kartasura was known through the Literacy Card for student visits to the library. The implementation of literacy classes was related to increasing students' interest in reading because students can take the time to read a little to fulfill literacy cards. If the application of this love of reading can run well and regularly, the student's interest in reading will also increase.... Literasi diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam memahami, menganalisis, mengolah dan menanggapi suatu infomasi menggunakan Bahasanya sendiri Adi, 2022;Kurniawan et al., 2022. Pada awal kemunculannya kemampuan literasi hanya difokuskan pada kemampuan membaca dan menulis siswa, akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman makna dan ruang lingkup literasi menjadi lebih luas Bungsu & Dafit, 2021;Novarina et al., 2019;Rohim & Rahmawati, 2020. Beberapa organisasi dari beberapa negara telah mengembangkan sebuah topik literasi yaitu salah satunya Physical Health Education PHE di Canada dan Sport Australia dari Australia, yang dalam beberapa tahun terakhir ini telah mengangkat topik tentang literasi jasmani yang selanjutnya menjadi fokus utama pendidikan jasmani Cairney et al., 2018;Dutil et al., 2018. ...Teti Nurul Fathiyati Rahmat PermanaYopa Taufik SalehPenilaian kemampuan literasi jasmani di sekolah dasar dilaksanakan hanya berdasarkan pada hasil pengamatan guru, sehingga berdampak pada adanya ketidaksesuaian antara nilai yang didapat dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini yakni untuk membuat bentuk instrument tes, dengan menguji kelayakan produk yang dikembangkan dengan prinsip kesesuaian, kemudahan dan kemanan. Penelitian ini tergolong kedalam jenis penelitian pengembangan yang dikembangkan dengan model pengembangan Bord & Gall yang terdiri dari 7 tahap pengembangan. Populasi dalam penelitian ini yakni siswa sekolah dasar yang berada pada rentang usia 8-12 tahun. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel yakni 122 siswa dengan kriteria berada di kelas 4 sampai 5 dan telah berusia 8 sampai 12 tahun. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara yang tidak terstruktur, dengan Instrumen pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen validitas draf. Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa instrumen tes literasi jasmani domain kompetensi fisik memiliki kriteria tes berupa nilai validitas yang sangat tinggi dan reliabilitasnya sedang, dimana nilai validitas TLJSD-DKF untuk siswa putra sebesar dan putri sebesar Sedangkan nilai reliabilitas tes literasi jamani domain kompetensi fisik untuk siswa SD putra sebesar dan putri sebesar Dina PratiwiThis study aims to determine the literacy and numeracy abilities of elementary school students in increasing students' motivation and interest in reading and numeracy at the elementary level. The school literacy movement can strengthen the character movement as outlined in the Minister of Education and Culture Regulation Number 23 of 2015. One of the activities in the literacy movement is reading for approximately 15 minutes before teaching and learning activities begin. Numeracy is the ability to understand and apply numbers and arithmetic operations. This type of research method is a descriptive qualitative research using survey data and direct observation of elementary schools accompanied by sources from previous research. The results of this study indicate that with the existence of a school literacy movement that is carried out for 15 minutes it can train or familiarize students with increasing students' reading abilities and interest in teaching and learning activities at schoolAnisah Puteri DjatmikoMotivation for reading activities in the State of Indonesia in all circles is still minimal, especially students and college students who are also competing in the educational environment. Such incidents have aspects of the problems of the school community, a glimpse of the benefits of literacy. Furthermore, there are also inhibiting factors of a positive culture of active reading. The current generation of government regulations on the subject of positive literacy culture issues a policy of habituating students to reading within 10-15 minutes before the KBM Teaching and Learning Activities is carried out. The subject of this research is class VIII students. The findings of the problem formulation in this research event include 1 What is the influence of GLS in increasing the imposition of students' reading activities? 2 What are the indicative factors that hinder literacy activities? The direction of the problem indicators in this research activity is to be able to find out the impact of the School Literacy Movement GLS program on the restructuring of students' reading activities in junior high schools SMP. This type of research method used is qualitative. The data processing was collected using a brief interview questionnaire accompanied by a description in the form of general knowledge sourced from previous research. The results of this study explained that the indicators of imposition of students' reading activities increased quite a bitAlwi AlwiAbdul RozakRochanda WiradinataPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan desain pembelajaran menulis teks narasi dan penguatan aspek kreativitas dengan menggunakan model berbasis proyek pada siswa kelas VII MTs Mahad Al-Zaytun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Design Based Research DBR. Metode pengumpulan data berupa hasil observasi pada aktivitas guru dalam setiap aspek desain pembelajaran berbasis proyek yaitu penentuan proyek, perencanaan langkah-langkah penentuan proyek, penyusunan jadwal pelaksaan proyek, penyelesaian proyek, penyusunan laporan dan presentasi, evaluasi proses dan hasil proyek. Lembar observasi aktivitas siswa pada aspek kreativitas yaitu keluwesan, kelancaran, elaborasi, keaslian. Penguatan kreativitas dari hasil karya siswa berupa membuat cerita imajinasi, pada aspek kreativitas pengembangan tulisan, keruntutan kronologi, struktur alur, pilihan kata diksi dan penggunaan ejaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain pembelajaran dengan model berbasis proyek dari hasil observasi aktivitas guru memperoleh persentase skor 92% yang masuk dalam kategori sangat baik. Data observasi siswa dari 30 siswa, 27% kategori kreativitas sedang dan 73% kategori kreativitas tinggi, dengan nilai rata-rata persentase kreativitas adalah 74%, masuk kategori kreativitas baik. Berdasarkan data dari karya siswa berupa teks narasi imajinasi bahwa kreativitas penilaian menulis narasi imajinasi dapat diketahui kemampuan siswa, terlihat nilai rata-rata persentase kreativitas adalah 83%, semua siswa mendapat nilai 73 ke atas. Nilai ini termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kategori kreativitas belajar siswa tinggi terhadap pembelajaran menulis teks narasi dengan menggunakan model berbasis MegantaraAbdul Wachid BSAktifitas membaca merupakan bagian dari kegiatan dalam dunia literasi. Literasi merupakan bagian integral dari dunia pendidikan dengan alasan bahwa informasi dan pengetahuan didapatkan melaui kegiatan membaca. Membaca adalah suatu ketrampilan yang dapat menjadi faktor penunjang dalam kemampuan berbahasa lainnya seperti berbicara dan juga menulis. Dalam kehidupan, membaca memiliki posisi yang sangat penting, utamanya di era informasi yang berkembang dengan sangat pesat sebagaimana keadaan yang dirasakan sekarang ini. Akan tetapi pada kenyataannya membaca belum menjadi sebuah kebiasaan di masyarakat Indonesia. Membaca masih hanya menjadi cara untuk mengisi waktu seggang. Maka tak berlebihan bila sebuah penelitian telah menunjukan sangat rendahnya kemampuan membaca pelajar di Indonesia. Hal haruslah menjadi tantangan bagi dunia pendidikan untuk sesegera mungkin memperbaikinya. Gerakan Literasi Sekolah merupakan bagian dari kegiatan Gerakan Literasi Nasional yang dicanangkan Pada tahun 2016, yang memiliki tujuan Menumbuh kembangkan budi pekerti siswa dengan pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hidupnya. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisa berbagai kegiatan yang terkait Gerakan Litersi Sekolah sebagai suatu upaya menumpuhkan kebiasaan membaca di MI Muhammadiyah Penaruban. Dalam proses penelitian ini peneliti memilih Jenis penelitian deskriptif kualitatif dimana dalam penelitian yang dilakukan peneliti menjeskan dan menguraikan hasil penelitian yang dilakukan mengacu pada data-data yang didapatkan. Berangkat dari data-data yang didapat melalui beberapa metode peneliti berkesimpulan bahwa kegiatan Gerakan Literasi Sekolah GLS di MI Muhammadiyah Penaruban Kabupaten Purbalingga berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi siswa dalam menumbuhkan kebiasaan membaca sebagai salah satu bagian dari literasi. Kata Kunci Irma NugraheniTitik Harsiati Abd. Qohardiv align="center"> Abstract This research was aimed to produced a new products in the form of storybooks with a focus on Theme 1, namely the Beautifulness of Togetherness in the Subtema of Cultural Diversity in My Country to improve the ability to read and write fourth grade students. The development model used in this study is Dick & Carey. The selection of the development model is based on goal-oriented and results that can be used to create an optimal learning. The Dick & Carey development model has 10 stages in development. In this study only use until the 9th stage, because in this story book does not provide summative evaluation. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk baru berupa buku cerita dengan fokus pada Tema 1 yaitu Indahnya Kebersamaan Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa kelas IV SD. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Dick & Carey. Pemilihan model pengembangan tersebut didasarkan oleh berorientasi pada tujuan serta hasil yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah pembelajaran yang optimal. Model pengembangan Dick & Carey mempunyai 10 tahapan dalam pengembangan. Pada penelitian ini hanya menggunakan sampai pada tahap kesembilan saja dikarenakan pada buku cerita ini tidak menyediakan evaluasi sumatif.

dokumen laporan pelaksanaan kegiatan literasi
Laporandaring luring tentang partisipasi siswa dalam kegiatan lomba yang terkait dengan pengembangan minat dan bakat, serta tautan media sosial,merupakan bukti fisik akreditasi tahun 2020 yang harus disiapkan oleh sekolah ketika visitasi pelaksanaan akreditasi. Laporan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan siswa dalam berbagai lomba baik
100% found this document useful 6 votes8K views10 pagesDescriptionprogram kegiatan literasi sekolah sangat berperan untuk membiasakan siswa berliterasiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 6 votes8K views10 pagesLaporan Program Kegiatan LiterasiDescriptionprogram kegiatan literasi sekolah sangat berperan untuk membiasakan siswa berliterasiFull description
INFORMASILAPORAN RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN • Sesuai Pasal 24 ayat (1) Peraturan OJK Nomor 76/POJK.07/2016
75% found this document useful 4 votes4K views1 pageDescriptionLaporan kegiatan literasi sekolahCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?75% found this document useful 4 votes4K views1 pageLaporan Kegiatan Literasi SekolahJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial! JenisDokumen Rencana Mutu Pada pelaksanaan kegiatan proyek konstruksi baik pemilik proyek (owner) maupun penyedia jasa (konsultan dan kontraktor) harus mengimplementasikan sistem manajemen mutu (SMM) di dalam dokumen rencana mutu.Terdapat Begitulah yang dapat admin bagikan terkait contoh rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan literasi Dokumen Publikasi Dan Lomba Karya Literasi Siswa Sd. Festival dan lomba literasi nasional 2019 tingkat sd. Publikasi dan lomba karya literasi siswa. √ Kumpulan Contoh Mading Puisi Dan Pantun Contoh from Ada 5 bidang lomba pada festival dan lomba literasi nasional siswa sekolah dasar, yaitu Sekolah dasar negeri sdn 2 merigi, kecamatan merigi kabupaten kepahiang , provinsi bengkulu. Guru menciptakan suasana belajar yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan memudahkan siswa untuk belajar. Program Ini Bisa Dilakukan Oleh Tingkat Sd, Smp Maupun Menulis Cerita Pendek Cerpen, Lomba Baca Puisi, Lomba Cipta Pantun, Lomba Cipta Syair, Dan 5 Bidang Lomba Pada Festival Dan Lomba Literasi Nasional Siswa Sekolah Dasar, YaituDokumen Program Sekolah/Madrasah Yang Terkait Dengan Pelaksanaan Literasi Membaca Dan Penulisan Karya Ilmiah Populer Daring Untuk Sma/Smk Inklusif Selengkapnya, Petunjuk Pelaksanaan Juklak Lomba Listeri Dalam Jaringan Daring/Online Seleksi Provinsi Tahun 2018 Program Ini Bisa Dilakukan Oleh Tingkat Sd, Smp Maupun Sma. Dokumen publikasi dan lomba karya literasi siswa. Dokumen publikasi dan lomba karya literasi siswa. Program literasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa studi kasus sdn 2 merigi, kabupaten kepahiang, provinsi bengkulu nama Lomba Menulis Cerita Pendek Cerpen, Lomba Baca Puisi, Lomba Cipta Pantun, Lomba Cipta Syair, Dan Lomba. Pedoman kajian literasi terapan berbasis konten lokal 2021. Detail contoh laporan kegiatan literasi sd pdf dapat kamu nikmati dengan cara klik link download dibawah dengan mudah tanpa adanya iklan yang mengganggu. Contoh publikasi kumpulan karya literasi sampai saat ini sudah ada hasil berupa 3 buku kumpulan karya guru, 19 buku kumpulan karya peserta didik, dan 1 aplikasi android kumpulan puisi kepala sekolah. Ada 5 Bidang Lomba Pada Festival Dan Lomba Literasi Nasional Siswa Sekolah Dasar, Yaitu Kegiatan dilakukan secara bersama antara guru dan peserta didik dengan waktu 15 menit. Lomba desain grafis daring untuk smp inklusif; Berdasarkan buku panduan desain induk gerakan literasi sekolah, terdapat 6 komponen kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu Dokumen Program Sekolah/Madrasah Yang Terkait Dengan Pelaksanaan Literasi Membaca Dan Menulis. Anda tidak usah bingung untuk membuat dokumen kegiatan literasi yang. Publikasi dan lomba karya literasi siswa. Pedoman lomba bertutur siswa sd/mi tahun 2021. Lomba Penulisan Karya Ilmiah Populer Daring Untuk Sma/Smk Inklusif Selengkapnya, Petunjuk Pelaksanaan Juklak Lomba Listeri Dalam Jaringan Daring/Online Seleksi Provinsi Tahun 2018 Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan menulis lihat di folder a. Guru menciptakan suasana belajar yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan memudahkan siswa untuk belajar. Pedoman literasi vlog challenge 2021.
LaporanAkhir Program Kampus Mengajar Angkatan 2 di SDN 2 Jangkrikan Kabupaten Wonosobo ini merupakan dokumen pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan kampus mengajar dalam menjalankan progam- program kegiatan sesuai dengan Tujuan Kampus Mengajar. Dengan Tersusunnya Laporan Akhir Program Kampus Mengajar Angkatan 2 di SDN 2
Halo teman-teman yang baik, buku "Liputan-Liputan Gembira Jurnalis Persma" merupakan dokumentasi dari kumpulan berita online yang pernah saya buat selama berkecimpung menjadi jurnalis pers mahasiswa. Sebenarnya sudah lama saya kumpulkan, tapi baru bisa saya unggah sekarang.
laporanmengenai kecakapan atau keterampilan yang harus dikuasai di abad 21, yakni literasi, kompetensi dan karakter. Dokumen WEF itu kemudian mendorong literasi menjadi isu nasional (Antoro, 2017: 5). Kata literasi muncul dalam Arah Kebijakan Umum Pembangunan Nasional 2015-2019 (Rencana Pembangunan Jangka
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASI PERPUSTAKAAN SD NEGERI DJUWITA PERIODE 2017-2018 I. Pendahuluan Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup. Semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca Glenn Doman. Dengan kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka tingkat keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat akan membuka peluang kesuksesan hidup yang lebih baik Rendahnya reading literacy bangsa kita menyebabkan Sumber Daya Manusia kita tidak kompetitif karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibat lemahnya minat dan kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan menulis belum menjadi kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya bangsa. Jumlah perpustakaan dan buku buku jauh dari mencukupi kebutuhan tuntutan membaca sebagai basis pendidikan permasalahan budaya membaca belum dianggap sebagai critical problem, sementara banyak masalah lain yang dianggap lebih mendesak. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Menteri nomor 23 tahun 2013 meluncurkan sebuah gerakan literasi sekolah untuk menumbuhkan sikap budi pekerti luhur kepada anak-anak melalui bahasa. Sederhananya, setiap anak di sekolah dasar diwajibkan membaca buku-buku bacaan cerita lokal dan cerita rakyat yang memiliki kearifan lokal dalam materi bacaannya sebelum pelajaran kelas dimulai. Secara luas, literasi yang dimaksud disini lebih dari sekedar membaca dan menulis. Ia juga mencangkup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya. UNESCO, 2003 Penanaman nilai-nilai budi pekerti luhur ini penting dilakukan sejak dini sebab proses pendidikan sejatinya bukan hanya untuk mencetak manusia yang cerdas secara intelektual, tapi juga cerdas emosional dan spiritual. Harus diakui, salah satu kekeliruan besar dalam sistem pendidikan kita adalah sangat mengedepankan kecerdasan intelektual, namun mengenyampingkan pelajaran yang mengandung nilai-nilai moral. Tak heran jika saat ini banyak orang pintar, berpendidikan tinggi, tapi tak tahu sopan-santun, tak punya sikap tenggang rasa, tak punya empati, dan semacamnya. Padahal dari buku-buku cerita rakyat misalnya, banyak digambarkan ucap dan laku nenek moyang kita yang begitu luhur. Anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar merupakan usia emas sehingga penting menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur kepada mereka. Gerakan literasi adalah salah satu cara untuk menanamkan budi pekerti luhur tersebut. Guru memiliki peran penting dalam merangsang siswa untuk belajar, sehingga dalam melaksanakan pembelajaran, guru harus menggunakan pendekatan yang komprehensif serta progresif agar bisa memotivasi rasa ingin tahu siswa dan memicu mereka untuk berpikir kritis. Hal ini akan berhasil jika guru mampu mengembangkan pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan literasi dan potensi siswa seutuhnya. Dalam pengembangan pembelajaran, guru juga harus mampu memilih dan memanfaatkan bahan ajar, seperti mendorong siswa untuk membaca buku-buku yang berkualitas, karena membaca sejalan dengan proses berpikir kritis yang memungkinkan siswa untuk kreatif dan berdaya cipta. Gerakan literasi akan berhasil jika berjalan secara holistik. Selain guru di sekolah, orang tua, perpustakaan, pemerintah, dan pihak swasta pun harus bersama-sama mendukung mewujudkan gerakan literasi. II. Tujuan Tujuan untuk menjadikan sekolah sebagai komunitas yang memiliki komitmen dan budaya membaca yang tinggi serta miliki kemampuan untuk menulis yang komprehensif. Program Aksi dari Gerakan Literasi Sekolah adalah 1. Menawarkan, mengajak atau menunjuk sekolah atau masyarakat sekolah siswa, guru, manajemen sekolah, kepala sekolah dan komite agar dapat melaksanakan kegiatan gerakan literasi sekolah yang merupakan bentuk aksi/kegiatan; 2. Mengadakan sosialisasi tentang pemahaman kepada guru, kepala sekolah, komite atau orang tua siswa tentang apa dan bagaimana gerakan literasi sekolah; 3. Menyediakan buku bacaan bagi siswa, merupakan kegiatan yang dirancang untuk mendapatkan buku bacaan bagi sekolah minimal 3 kali jumlah siswa di sekolah, setiap kelas di dorong untuk memiliki sudut baca reading corner. 4. Program membaca setiap hari, merupakan kegiatan yang dirancang agar setiap sekolah mengalokasikan waktu minimal 15-30 menit sehari, guna membiasakan siswa, guru, manajeman sekolah dan kepala sekolah untuk membaca di sekolah maupun di rumah; 5. Pelatihan menulis, merupakan kegiatan yang dirancang agar setiap sekolah melatih/mendidik siswa untuk menulis, dengan pemberian tugas untuk menulis kembali buku yang telah dibaca dalam bentuk resume buku atau resensi buku; 6. Program aksi lainnya, program aksi/kegiatan lainnya dapat dirancang secara khusus dalam upaya membudayakan minat baca dan meningkatkan kemampuan menulis siswa sesuai dengan sasaran dan harapan yang diinginkan. III. Pelaksanaan 1. Teknis Konsep Literasi Harian, mingguan, bulanan, dan per semester A. Harian 1. Menyediakan pojok literasi di perpustakaan, taman, atau lokasi manapun yang nyaman di lingkungan sekolah 2. Menjadwalkan kegiatan literasi membaca, menulis, mendongeng, bermain drama, menggambar, kerajinan tangan, dst bagi setiap kelas di pojok literasi/perpustakaan 3. Mengaitkan setiap mata pelajaran dengan buku-buku yang mengandung nilai-nilai budi pekerti B. Mingguan 1. Meminta dan memotivasi anak untuk berkunjung ke perpustakaan yang merupakan kegiatan mingguan perpustakaan 2. Mendorong dan mendampingi anak untuk membuat karya mengarang, pusi, gambar, dll untuk dimuat di media massa. C. Bulanan 1. Melakukan evaluasi dan observasi terhadap pelaksanaan kegiatan literasi di akhir bulan. 2. Membuat majalah dinding di sekolah/perpustakaan sebagai media apresiasi karya anak D. Per semester 1. Mengadakan kegiatan literasi serta ikut serta dalam education fair lomba membaca, mendongeng, berpuisi, drama cerita rakyat, menari, dst yang menyenangkan dan memotivasi. 2. Kendala yang dihadapi a. Minat baca Belum semua siswa memiliki minat baca yang tinggi, walaupun banyak juga siswa yang sudah memiliki minat baca yang baik. b. Fasilitas Berkenaan dengan fasilitas, perpustakaan belum meiliki computer dan koneksi wi-fi untuk menunjang pengetahuan dan minat baca siswa. III. Penutup Demikian laporan kegiatan literasi perpustakaan sekolah ini kami sampaikan. Semoga dapat memberikan gambaran tentang kegiatan yang telah kami laksanakan. Kritik dan saran konstruktif sangat kami harapkan. Pekanbaru, 2018 Mengetahui, Kepala sekolah, Prapti Iriana Yulas Agustina, IV. DOKUMENTASI .
  • 867995totw.pages.dev/373
  • 867995totw.pages.dev/187
  • 867995totw.pages.dev/63
  • 867995totw.pages.dev/381
  • 867995totw.pages.dev/259
  • 867995totw.pages.dev/385
  • 867995totw.pages.dev/51
  • 867995totw.pages.dev/205
  • 867995totw.pages.dev/258
  • dokumen laporan pelaksanaan kegiatan literasi